Info Tips

10 Kata Mutiara Bahasa Jawa Halus Kromo Inggil

1
×

10 Kata Mutiara Bahasa Jawa Halus Kromo Inggil

Share this article

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sugeng enjing/siyang/sonten/ndalu dhumateng sedaya para pamiarsa.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan dengan berbagai situasi yang membutuhkan kebijaksanaan dan kehalusan dalam bertutur kata. Bahasa Jawa, khususnya Kromo Inggil, menawarkan kekayaan ungkapan yang tidak hanya indah secara linguistik, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang mendalam. Kromo Inggil, sebagai tingkatan bahasa Jawa yang paling halus, tidak sekadar menjadi alat komunikasi, melainkan juga cerminan dari tata krama, penghormatan, dan kebijaksanaan.

ADS

Bahasa Jawa Kromo Inggil dipergunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, lebih dihormati, atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi. Penggunaan Kromo Inggil menunjukkan sikap santun, sopan, dan menghargai lawan bicara. Oleh karena itu, penguasaan Kromo Inggil menjadi sangat penting dalam menjaga harmonisasi hubungan sosial dan melestarikan budaya Jawa.

Kata-kata mutiara dalam bahasa Jawa Kromo Inggil bukan hanya sekadar rangkaian kata yang indah, tetapi juga mengandung makna yang mendalam dan inspiratif. Kata-kata ini seringkali berisikan nasihat, petuah, atau pandangan hidup yang dapat membimbing kita dalam menjalani kehidupan. Dalam konteks yang lebih luas, kata-kata mutiara ini juga dapat menjadi sumber motivasi, penguatan karakter, dan pendorong untuk selalu berbuat kebaikan.

Melalui kata-kata mutiara, kita diajak untuk merenungkan makna kehidupan, menghargai waktu, menjaga hubungan baik dengan sesama, dan senantiasa berupaya menjadi pribadi yang lebih baik. Kata-kata ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan hidup.

Pada kesempatan kali ini, kita akan bersama-sama menyimak 10 kata mutiara dalam Bahasa Jawa Halus (Kromo Inggil) yang diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pencerahan bagi kita semua. Kata-kata ini dipilih dengan cermat untuk mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Jawa yang universal dan relevan dengan kehidupan modern.

Semoga kata-kata mutiara ini dapat menjadi bekal berharga dalam menjalani kehidupan dan membawa keberkahan bagi kita semua. Selamat menyimak dan semoga bermanfaat.

Berikut adalah 10 Kata Mutiara Bahasa Jawa Halus (Kromo Inggil):

  1. “Becik ketitik, ala ketara.”(Saé menika badhé ketingal, awon menika ugi badhé ketingal.) – Kebaikan dan keburukan pada akhirnya akan terungkap. Ini mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik karena segala perbuatan akan memiliki konsekuensi.
  2. “Adhang-adhang tetesing bun.”(Ngantos-antos tumetesipun bun.) – Menanti sesuatu yang belum pasti. Menggambarkan tentang kesabaran dan ketekunan dalam mengharapkan sesuatu, meskipun hasilnya belum tentu memuaskan.
  3. “Ana dina, ana upa.”(Wonten dinten, wonten rejekinipun.) – Setiap hari ada rezekinya. Ini mengajarkan tentang kepercayaan bahwa Tuhan selalu menyediakan rezeki bagi setiap makhluknya.
  4. “Asu belang kalung wang.”(Ségawon belang nganggo kalung arta.) – Orang hina yang berlagak seperti orang mulia. Ungkapan ini mengkritik orang yang tidak pantas namun bersikap sombong.
  5. “Bathok bolu isi madu.”(Bathok bolu wonten isinipun madu.) – Seseorang yang berpenampilan sederhana namun memiliki ilmu yang tinggi. Ini menggambarkan bahwa penampilan luar tidak selalu mencerminkan kualitas diri yang sebenarnya.
  6. “Criwis cawis.”(Kathah gunemipun nanging ugi saget nyambut damel.) – Banyak bicara namun juga rajin bekerja. Ungkapan ini menggambarkan orang yang produktif dan tidak hanya pandai berbicara.
  7. “Dhuwur kukune, cendhek pucuke.”(Inggil kuku-nipun, andhap pucuk-ipun.) – Orang yang sombong akan dijatuhkan. Mengingatkan kita untuk tidak bersikap sombong karena kesombongan akan membawa kejatuhan.
  8. “Eling marang purwa duksina.”(Éling dhumateng asal-usulipun.) – Ingatlah dari mana asalmu. Ini mengajarkan tentang pentingnya mengingat asal usul dan tidak melupakan jasa orang-orang yang telah membantu kita.
  9. “Gemi nastiti ngati-ati.”(Irit, teliti, lan ngatos-atos.) – Hemat, teliti, dan hati-hati. Mengingatkan tentang pentingnya mengelola keuangan dengan bijak dan berhati-hati dalam setiap tindakan.
  10. “Idhu didilat maneh.”(Tindungan dipunjilat malih.) – Menjilat ludah sendiri. Menggambarkan orang yang mengingkari janjinya atau menarik kembali perkataannya.

Semoga 10 kata mutiara Bahasa Jawa Kromo Inggil ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna. Matur nuwun. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *